Bedanya Investasi Saham dengan Kripto, Keduanya Punya Resiko Relatif

Daftar Isi
MemutarUang.com – Anda tentunya mengetahui kalau instrumen investasi sangatlah beragam, seperti mulai dari jenis aset yang berisiko rendah hingga berisiko tinggi. Kemudian tentang investasi juga dikenal tentang semakin besar risiko maka semakin besar potensi keuntungan.

Kali ini memutaruang akan sedikit membahas tentang dapat cuan besar untuk anda yang ingin menempatkan dananya pada instrumen saham atau kripto. Tentu antara instrumen saham dan kripto perbedaan yang harus diketahui.

Perbedaan Berinvestasi di Saham dan di Kripto

Secara umum perbedaan utama antara instrumen investasi saham dengan kripto adalah pada jenis aset yang mendasari atau underlying dari kedua instrumen tersebut.

Untuk Investasi saham dapat anda artikan seperti seorang investor yang memiliki persentase dari sebuah perusahaan, dan kemudian anda sebagai investor dapat memperoleh keuntungan melalui kenaikan harga saham di pasar dan dividen.

Bedanya Investasi Saham dengan Kripto, Keduanya Punya Resiko Relatif

Nah untuk underlying asset dari saham ini adalah tentang perusahaan yang terdaftar di bursa efek.

Kemudian untuk kripto bisa diartikan sebagai sebuah mata uang digital yang nilainya tidak diatur oleh pemerintahan atau bank sentral melainkan kripto ini diatur menggunakan teknologi blockchain.

Dasar pengaplikasiannya sama saja dengan mata uang fiat, seperti dolar, jadi untuk sekarang sudah tidak memiliki aset yang mendasari pada era modern ini. Sebelum masa ini fiat memiliki underlying asset berupa emas tapi sekarang sudah dihilangkan.

Kripto yang kini sebagai mata uang digital pada dasarnya tidak memiliki underlying asset. Tapi untuk para investor pro kripto, mereka menyebutkan bahwa underlying dari kripto adalah teknologi blockchain.

Para Investor bisa mendapatkan keuntungan berinvestasi di kripto dari terjadinya kenaikan harga dari nilai kripto tersebut, dan bagaimanapun pergerakan harga kripto itu bisa didasari spekulasi dari suatu sentimen, jadi sangat butuh kejelian melihat apa yang terjadi berhubungan dengan bab kripto.

Kelebihan Kekurangan Berinvestasi di Saham dan Kripto

Sampai sekarang pun antara instrumen investasi saham dan kripto masih menimbulkan polemik, ya pembahasannya tentang mana yang lebih baik dan resikonya lebih rendah.

Kelebihan Berinvestasi di Aset Kripto

Kelebihan dari kripto sebagai mata uang yaitu tentang perlindungannya sebagai nilai mata uang fiat, mengingat nilai dari kripto ini tidak diatur pemerintah dan bank sentral.

Secara umum yang biasa terjadi yaitu pelemahan mata uang fiat akan mampu untuk meningkatkan nilai kripto begitu pula kejadian sebaliknya.

Kala itu saat pandemi di 2019, keuntungan Bitcoin mampu memberika imbal hasil ribuan persen dari nilai yang pertama dibeli.

Karena terjadi peningkatan jumlah mata uang kripto yang signifikan akibat banyaknya peminat, maka hampir sebagian besar bank sentral seluruh dunia menerapkan kebijakan peningkatan jumlah mata uang fiat.

Dari situ lah pelaku pasar mulai meragukan akan potensi terjadinya inflasi dan kenaikan suku bunga di masa depan dan mulailah banyak yang berinvestasi di aset lawan mata uang fiat seperti kripto.

Kekurangan berinvestasi di aset kripto

Berinvestasi di kripto punya volatilitas tinggi, terjadinya peningkatan harga kripto yang tinggi diikuti dengan penurunan yang tinggi pula. Karenanya kripto disebut aset dengan risiko tinggi dan imbal hasil tinggi.

Jadi di mata uang digital resikonya disebutkan cukup tinggi apalagi juga ada resiko kejahatan siber. Kalau investasi di saham bisa dinilai menggunakan kinerja perusahaan.

Jadi gambaran saham akan terlihat dari gambaran kinerja perusahaan, tapi untuk kripto tidak memiliki aset yang dapat mewakili mata uang digital itu sendiri.

Kemudian di kripto masih ada resiko tentang peraturan di tiap negara, masih banyak yang belum terdapat kejelasan dari aset baru tersebut.

Ada juga kabar tentang kecurangan dari para penerbit kripto, efek dari bertambahnya dan munculnya jenis kripto baru, ini hal yang sangat wajar.

Kelebihan Berinvestasi di Saham

Kemudian kita ulas sedikit soal berinvestasi di saham dimana Imbal hasil saham telah terbukti bertahun-tahun terlihat sejak awal tahun 2000, dari resume dan kesimpulan yang diambil dari IHSG (Indeks Harga Saham Gabungan) ternyata telah bertumbuh lebih dari 850%.

Jadi sangat terlihat kalau pertumbuhan IHSG sirama sejalan dengan pertumbuhan nilai intrinsik berdasarkan fundamental perusahaan yang terdaftar di bursa.

Nah soal nilai intrinsik ini, maka investor bisa menilai aset lebih relevan.contohnya anda membeli 3% saham brand minuman, maka artinya investor tersebut akan disebut juga mempunyai kepemilikan 3% saham dari brand minuman itu juga.

Peraturan sudah cukup jelas, karena memang sudah berjalan dengan waktu yang lama, peraturan telah banyak diperbarui untuk keamanan investor.

Seperti contohnya peraturan penurunan harga saham memiliki batas sampai 25% sehari, dari sini akan bisa disimpulkan kalau investor tidak dapat rugi besar dalam sehari. Pada kripto belum ada aturan seperti ini mengingat ijinnya di tiap negara pun masih banyak diperdebatkan.

Kekurangan berinvestasi di saham

Untuk kekurangan berinvestasi di saham nih, ada resiko pasar tidak bergerak sesuai nilai intrinsik. Pada umumnya dan normalnya pasar terkadang bergerak berbeda arah akibat adanya sentimen negatif.

Contohnya misal ketika ada kegagalan Sillicon Valley Bank, maka saham perbankan Indonesia ikut turun, padahal waktu itu valuasi murah dan laba bersihnya bertumbuh.

Kalau soal potensi keuntungan ya jelas masih lebih rendah dibandingkan dengan kripto untuk di jangka pendeknya, karena kripto cepat mengalami penurunan dan kenaikan otomatis. Tepi soal resiko juga jelas kalau resiko yang dihasilkan saham lebih rendah dibandingkan kripto.

Hal ini karena saham pergerakan hariannya sudah diatur oleh batasan Auto Reject Atas dan Bawah (ARA dan ARB).

Jadi antara kedua instrumen investasi tersebut yaitu saham dan kripto, keduanya punya perbedaan yang cukup signifikan, meskipun banyak orang awam menganggapnya mirip.

Anda sebagai investor harus memilih salah satu dari keduanya untuk didalami, kalau ingin mendalami keduanya sekaligus ya itu juga hak anda ketika memilihnya. Sangat disarankan untuk memilih sesuai dengan profil risikonya atau bahkan mendiversifikasi di kedua aset tersebut.

Periksa dulu bagaimana keuntungan yang akan didapatkan ketika berinvestasi di kedua aset tersebut dan juga apa saja resiko yang mengikutinya, kesimpulan dan keputusan yang diambil akan sangat berkaitan dengan pengetahuan dan pengalaman investor di masa jam terbangnya.

Posting Komentar