Apa Itu Investasi Jangka Panjang ? Ini Pengertian, Manfaat dan juga Resikonya

Daftar Isi
MemutarUang.com – Apa Itu Investasi Jangka Panjang ? Investasi jangka panjang adalah sebuah metode investasi yang membutuhkan waktu lama di atas 5 tahun untuk sampai bisa mendapatkan keuntungan, umumnya bisa lebih dari itu. Investasi jangka panjang juga ada yang sampai puluhan tahun untuk tujuan tertentu.

Setiap orang punya tujuan investasi jangka panjangnya masing-masing, hal ini disebabkan karena dasar dari kebutuhan dan rencana masa depan setiap orang yang berbeda. Misalnya karena ada rencana di masa depan atau tujuan finansial tertentu.

Kalau untuk instrumen investasi yang bisa dipilih, nanti MemutarUang.com bahas dibawah. Yang jelas pilihan tersebut disesuaikan dengan dana yang dimiliki dan profil risiko.

Pengertian Apa Itu Investasi Jangka Panjang

Investasi jangka panjang adalah bagaimana cara berinvestasi yang dilakukan secara terus menerus, sedikit demi sedikit dan nantinya investasi tersebut baru bisa dicairkan apabila jangka waktu tertentu. Jangka waktu ini biasa disebut dengan jatuh tempo, sangat beragam jangka waktu yang bisa dipilih, minimal satu tahun dan juga ada yang minimal lima tahun.

Investasi jangka panjang ini layaknya seperti menanam pohon, yang nantinya bisa mendapatkan hasil ketika pohon tersebut berbuah. Perihal yang bisa digunakan untuk menanam investasi jangka panjang seperti kekayaan yang ada saat ini atau modal dari seseorang atau dana dari sebuah perusahaan. Agar nanti bisa mendapatkan penghasilan yang tetap dari investasi tersebut.

Apa Itu Investasi Jangka Panjang ? Ini Pengertian, Manfaat dan juga Resikonya

Contoh Investasi Jangka Panjang

Sebuah contoh misalnya, ada keluarga yang baru punya anak dan akan merencanakan dana pendidikan si buah hati, dana pendidikan yang ada sekarang akan digunakan ketika buah hati mereka sudah masuk ke jenjang pendidikan SD atau SMP nanti.

Nah daripada disimpan saja, alhasil nanti pasti kurang karena biaya pendidikan yang naik, maka keluarga tersebut memutuskan untuk berinvestasi melalui reksa dana agar dana pendidikan tidak tergerus inflasi dan diambil atau dicairkan nanti ketika sudah saatnya membayar biaya pendidikan.

Kemudian contoh lagi misalnya ada pemuda yang sudah merencanakan masa pensiunnya, dan pemuda tersebut konsisten menyisihkan gaji selama bekerja untuk berinvestasi saham. Agar nantinya bisa mendapatkan memiliki passive income sebelum masuk masa pensiun. Jadi selama masih bekerja, investasi itu dipersiapkan secara perlahan dan konsisten sampai puluhan tahun hingga nantinya punya pendapatan dari investasi tersebut.

Tujuan Investasi Jangka Panjang

Setiap metode atau cara investasi pasti punya tujuannya masing-masing, entah itu investasi jangka panjang ataupun investasi jangka pendek.

Secara umum tujuannya pasti untuk memberikan keuntungan bagi yang melakukannya. Adapun juga tujuan lainnya yang sangat beragam, misalnya seperti berikut :

1. Investasi jangka panjang bisa menjadi pengendali atau pengatur sebuah perusahaan atau orang tertentu dengan orang yang menjadi kepemilikan modal.

2. Menjaga nilai dari uang modal yang di investasikan dari cepatnya pergerusan inflasi.

3. Uang modal investasi bisa digunakan untuk tujuan keperluan secara khusus. Misalnya untuk kebutuhan biaya beli properti, atau biaya pendidikan, bisa juga jadi simpanan pensiun dan sebagainya.

4. Mengamankan Aset pribadi atau perusahaan, menjadi dana modal yang berputar terus menerus.

5. Untuk bisa mendapatkan penghasilan pasif dari investasi yang bekerja pada jangka waktu tertentu seperti bunga, dividen dan uang sewa.

Manfaat dari Berinvestasi Jangka Panjang

Setelah membahas beberapa tujuan yang bisa didapatkan dari investasi jangka panjang, tentu Anda harus juga tau apa saja manfaatnya. Kalau tujuan itu bisa sangat beragam tergantung dari apa kebutuhan pemilik modal, tapi untuk perihal manfaat ini lebih ke apa yang bisa didapatkan secara umum untuk semua orang.

Manfaat dari Berinvestasi Jangka Panjang

1. Tidak Tergerus Inflasi

Manfaat Pertama dari investasi jangka panjang yang pasti didapatkan yaitu meningkatkan nilai aset agar tidak tergerus inflasi. Anda pasti sudah tau inflasi akan terus bertambah setiap tahun dan dapat menurunkan nilai aset terlihat dari kenaikan harga barang-barang tiap tahunnya.

Maka dari itu berinvestasi dalam jangka panjang bisa mempertahankan nilai aset tersebut, bahkan meningkatkan nilai aset. Terjadinya peningkatan nilai aset ini dikarenakan investasi jangka panjang memiliki efek compounding. Penjelasannya seperti ini, Dalam sebuah metode atau teknik berinvestasi dikenal sebuah konsep compound Interest (bunga berbunga) yaitu perhitungan bunga dari jumlah pokok yang ditambahkan bunga yang diperoleh sebelumnya.

Artinya adalah jika anda sudah masuk ke ranah berinvestasi dalam jangka panjang, maka nilai investasi anda akan bertambah secara eksponensial atau mengalami efek compounding. Seperti anda tidak tau berapa kenaikannya, tapi ketika akan dijual lagi maka harganya sudah jauh lebih tinggi ketika pertama beli.

2. Menjadi Sarana Pemasukan Pasif

Manfaat berikutnya yang sangat bisa didapatkan adalah potensi passive income di masa depan. Potensi ini bisa anda dapatkan berupa dividen apabila berinvestasi dengan saham dan kupon untuk investasi obligasi, secara mudah anda akan mendapatkan imbal hasil investasi yang diterima setiap periode tertentu, tanpa menjual aset investasi yang ada.

3. Mempersiapkan Dana Untuk Masa Depan

Ya, sesuai dengan tujuan utamanya, manfaat yang bisa didapatkan yaitu mempersiapkan dana untuk masa depan. Memiliki perencanaan yang baik hingga menggeluti dunia investasi jangka panjang akan memudahkan anda memenuhi kebutuhan biaya kehidupan di setiap jenjang masa.

Di masa berkeluarga, seseorang bisa saja menanggung biaya anak-anaknya dan juga menanggung biaya orang tuanya. Karena itu lebih baik merencanakan keuangan selagi muda, agar bisa punya pondasi kuat untuk menghadapi kondisi seperti tersebut jika misalnya nanti harus menjalaninya.

Risiko Dari Investasi Jangka Panjang

Oke, tujuan dan manfaat dari investasi jangka panjang sudah dibahas secara umum. Tapi dalam metode investasi, semua punya resikonya masing-masing. Contohnya misal anda bertujuan menyiapkan dana pensiun melalui investasi jangka panjang, untuk mengamankan harta untuk masa depan, bisa saja aturan berubah ditengah jalan dan mengakibatkan berubahnya rencana anda. Kemungkinan resiko pasti ada.

Jadi perlu dipahami tentang adanya prinsip “high risk, high return” yang tidak bisa dipisahkan dari ranah investasi. Maksudnya seperti ini, semakin tinggi resiko yang anda siap hadapi, maka kemungkinan keuntungan yang bisa nada dapatkan akan semakin besar. Prinsip ini berlaku juga untuk ranah investasi jangka pendek.

Berikut ini ada beberapa risiko yang secara umum pernah dan bisa saja terjadi ketika mulai melakukan investasi jangka panjang. Jadi anda perlu mengetahuinya terlebih dahulu sebelum melangkah lebih jauh.

Risiko Dari Investasi Jangka Panjang

1. Risiko Pasar

Risiko pasar juga disebut dengan resiko sistematis, bab ini akan selalu dialami oleh investor dan tidak dapat dihindari karena adanya sentimen keuangan. Risiko pasar yang paling berbahaya dari investasi jangka panjang maupun investasi jangka pendek yaitu capital loss.

Contoh penyebabnya yang tiba-tiba muncul misalnya musim iso politik atau resesi ekonomi, tentu perihal ini tidak akan bisa diprediksi oleh investor ahli sekalipun, paling hanya memperkirakannya saja.

2. Risiko Suku Bunga

Kemudian ada juga Risiko suku bunga yang berubah pada investasi jangka panjang akibat nilai relatif aktiva berbunga, misalnya pada pinjaman dan obligasi yang memburuk akibat naiknya tingkat suku bunga.

Keadaan umum yang sering terjadi yaitu jika ada kenaikan suku bunga maka harga obligasi akan menurun. Risiko suku bunga yang bisa muncul pada jenis investasi jangka panjang umumnya terjadi pada investasi yang berdasarkan jangka waktu obligasi.

3. Risiko Inflasi

Tujuan dari investasi jangka panjang tentu untuk menghindari tergerus invlasi, tepi dalam perjalanannya juga muncul Risiko Inflasi atau risiko daya beli. Ketika terjadi masalnya naik harga konsumsi maka daya beli masyarakan akan turun.

Penyebabnya jelas karena uang yang beredar terlalu banyak. Munculnya inflasi secara marak membuat nilai uang akan berkurang, di sinilah resiko inflasi akan muncul.

Contoh saja, seorang investor misalnya memiliki 40 persen dari tunai Rp 20.000.000 dan terjadi inflasi berjalan pada tingkat 5 persen, maka resiko dari nilai tunai yang akan hilang sebesar Rp 4.000.000 per Tahun. Maka dari itu mempertimbangkan resiko inflasi dari instrumen yang dipilih sangatlah penting.

4. Risiko Likuiditas

Risiko Likuiditas adalah sebuah kemungkinan risiko yang diakibatkan oleh kesulitan menyediakan uang tunai dalam jangka waktu tertentu. Misalnya ada pihak terkait dari investasi anda yang tidak sanggup membayar kewajiban pada tanggal jatuh tempo secara tunai, Padahal punya nilai aset yang cukup untuk melunasi kewajiban, tapi aset tersebut sulit di uangkan karena suatu hal.

Risiko Likuiditas bisa muncul di semua instrumen investasi, mudahnya yaitu kondisi dimana anda tidak bisa mencairkan investasi tersebut dalam bentuk uang pada waktu yang sudah ditentukan.

5. Risiko Valas

Risiko Valas atau risiko valuta asing sering terjadi pada investasi jangka panjang yang disebabkan oleh dinamika perubahan kurs di pasaran. Risiko Valas mengarah kepada penurunan nilai sehingga rencana hasil investasi yang dipilih tidak lagi sesuai dengan yang diharapkan oleh investor pada saat dikonversikan pada mata uang domestik nantinya.

Resiko ini sangat berkaitan erat dengan nilai tukar Rupiah terhadap mata uang negara lain atau biasa disebut dengan exchange rate risk.

Contoh : anda sebagai investor berencana menanamkan sebuah investasi yang mengharuskan menggunakan mata uang Poundsterling. Tapi diwaktu yang sama, kurs Rupiah terhadap Poundsterling mengalami penurunan, jadi anda harus mengeluarkan Rupiah dalam jumlah yang lebih besar atau dibutuhkan modal yang lebih banyak.

6. Risiko Negara

Risiko Negara mungkin bisa disebut juga dengan risiko politik. Artinya, investasi yang anda pilih bisa saja gagal jika negara sedang dalam kondisi genting atau terjadi kerusuhan besar. Risiko Negara sangat berdampak serius pada instrumen investasi jangka panjang. Jadi bisa membaca kondisi garis besar laju politik juga harus di kuasai oleh seorang investor.

Jenis-Jenis Investasi Jangka Panjang

Investasi Jangka Panjang memiliki potensi besar untuk mendatangkan banyak keuntungan sekaligus risikonya. Karena itu Anda harus benar-benar cermat memilih instrumen investasi untuk dapat menurunkan kemungkinan risiko yang harus ditanggung. Berikut ini adalah jenis-jenis investasi jangka panjang yang bisa anda pilih.

1. Saham

Investasi saham kini bisa dilakukan oleh investor dengan modal yang bervariatif tidak lagi hanya bisa dilakukan oleh investor yang mempunyai dana besar. Investasi berupa saham saat ini sudah tersedia berbagai sarana dan metode juga platformnya agar investasi ini dapat dilakukan oleh masyarakat dari berbagai kalangan.

Saham itu sendiri adalah sebuah atau lebih kumpulan dari surat berharga yang menjadi bukti kepemilikan investor pada sebuah perseroan terbatas atau perusahaan. Investor saham bisa mendapatkan keuntungan dari dividen, dan juga bisa mendapat profit dengan jual beli saham pada pasar saham.

2. Obligasi

Instrumen Investasi Obligasi adalah sebuah atau kumpulan surat hutang yang diserahkan oleh peminjam kepada pemberi pinjaman dalam surat berharga ini selain tercantum nama anda juga terdapat tanggal jatuh tempo pinjaman dan bunganya.

Jangka waktu investasi obligasi mulai dari 1 Tahun hingga 10 Tahun. Keuntungan untuk pengusaha obligasi yaitu punya kesempatan untuk mendapatkan dana dari para investor guna meningkatkan bisnisnya. Kuntungan untuk pemberi pinjaman obligasi tentu saja bisa mendatangkan keuntungan pendapatan tambahan.

3. Reksa dana

Reksa dana sering disebutkan menjadi salah satu instrumen investasi jangka panjang yang cukup menjanjikan. Dimana Reksa dana adalah surat berharga yang menjadi bukti aset atau klaim. Reksa dana memiliki kelebihan yaitu banyak pilihan diantaranya, pasar uang, saham, dan obligasi. Semuanya dapat disesuaikan dengan kondisi dana serta risiko yang bisa ditangani oleh investor.

Reksa dana cocok untuk anda yang ingin berinvestasi tapi tidak banyak berpengalaman dalam bidang bisnis karena nantinya seluruh investasi ini akan dilakukan oleh manajer investasi yang berpengalaman. Jadi penting untuk bisa mencari manajer investasi yang bisa dipercaya.

Itulah Maksud pengertian dari Investasi Jangka Panjang yang bisa memutaruang.com ulas untuk mendeskripsikannya. Pelajari juga Tujuan kemudian Manfaat dan juga Resikonya sebelum memutuskan untuk memilih instrumen investasi agar bisa mendapatkan keuntungan sesuai yang direncanakan.

Posting Komentar